Label

Selasa, 02 Januari 2018

Review Si Juki the Movie "Panitia Hari Akhir"

Si Juki itu ceritanya komik yang anti mainstream karya Faza Meonk. Popularitasnya tidak hanya di Indonesia, komiknya sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing dan juga populer disana. Dengan kepopulerannya ini, diangkatlah si Juki menjadi sebuah film animasi layar lebar oleh Falcon Pictures menggandeng Studio animasi Kumata.

Sedikit spoiler, film ini dibuka dengan cerita kepopuleran Juki yang menjadi selebritis anti mainstream dengan pengikut fanatik yang bernama "Front Pembela Juki". Juki yang populer sampai mempunya program televisi sendiri. Namun di program tv ini Juki harus nurut skenario dan selalu diarahkan sehingga membuat Juki merasa kehilangan identitas, ketambah pamornya di sebuah acara bazaar komik menurun. Juki ingin kembali menjadi Juki anti mainstream dan akhirnya dia justru dipecat dari acara tv-nya sendiri.

Di sisi lain, Dr Erin sang ilmuwan antariksa menemukan keganjilan perhitungan dari Badan Antariksa Seluruh Indonesia (BASI) yang mencoba menghancurkan sebuah asteroid yang diprediksi mampu merusak tanah nusantara. Dr Erin berusaha untuk merubahnya namun gagal. Dengan bantuan Juki, Jule, dan Profesor Juned dan yang lainnya, mereka pun membentuk kepantiaan "Panitia Hari Akhir". Mereka berusaha bersama-sama untuk menghalau asteroid tersebut.


Dari segi cerita sebenarnya menarik, dan segar karena banyak guyon khas Juki yang mampu mengundang gelak tawa keluarga yang berbondong-bondong menonton ke bioskop di hari libur. Namun entah karena ini memang genrenya komedi atau bagaimana, dramanya kurang berasa. Pada saat konflik ke klimakspun tidak ada rasa tegang. Di beberapa adegan pun masih ada bercandaan yang sebetulnya bisa lucu tapi hanya lewat begitu saja. Contohnya pada saat Juki & Erin berhasil kembali ke Bemosakti, akan lebih menarik kalau memang dibangun nuansa romantisnya lebih kuat, sehingga adegan Juki mendekat ke Erin seolah hendak berciuman itu bisa menjadi lebih lucu ketika helm mereka beradu satu-sama lain.

Pakai M-Tix biar gak antre. Puyeng deh kalau antrenya udah bejibun parah.

Untuk kualitas animasinya sendiri sudah cukup baik, namun saya lihat kontrol kualitasnya masih agak kurang. Terlihat dari beberapa hasil cleanup yang masih ada bocor-bocor. Memang beda sih ya, lihat di monitor biasa sama di monitor segeda Gavan. Lipsynch juga ada yang masih miss-miss. But overall warna yang dipake asikkk.. Suka deh.


Kualitas suara dan dubbing asiklah pokoknya. Joss! Setiap karakter punya kekhasan sendiri. Si Juki yang cempreng, Erin yang khas saat speak English (tolong ini dibaca logatnya nginglish bingit ya!), Prof Juned dan keluarga Juki yang berlogat Betawi.. Semua bersatu menjadi sebuah harmoni yang menyegarkan. Kalau tebakan saya bener, mereka mungkin ada pelatihan dulu sama pengarah suaranya ya?? Soalnya beda banget loh isi suara untuk animasi sama untuk film India. Eh.. XD
Sound effectnya pun menjadi bumbu pelengkap yang membuat filmnya semakin meriah.

Penonton pulang.
Film si Juki ini labelnya Semua Usia, tapi mungkin beberapa becandaan dan sentilannya belum tentu dipahami semua oleh anak-anak. Namun dibalik itu semua, saya sih menyarankan sekali teman-teman nonton ajak saudara, sahabat dan keluarganya. Dijamin gak bakal ngantuk karena penonton akan disuguhi berbagai adegan lucu. Jangan lupa HPnya dimatikan saja suaranya atau sekalian non aktifkan saja HPnya. Cahaya HP itu ganggu banget penonton lain loh kalau di bioskop.

Bener kata orang, aku difoto kaya bocah. XD

Sekian dulu reviewnya. Kamu sudah nonton belum??
Buat yang belum nonton, apresiasi teman-teman maker dengan cara menonton sampai akhir ya.. Kalau bisa sampai layarnya blank hitam biar kebaca tuh credit titlenya. Kali aja ada nama kecengannya nyantol. Hihi..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar